Gurame termasuk ikan yang mudah dibudidayakan. Ikan gurame bisa hidup di sembarang tempat. Meskipun demikian, pemilihan lokasi yang tepat juga perlu diperhatikan. Ikan gurame tumbuh baik di daerah dengan ketinggian 20-400 m dpl. Namun, di dataran tinggi, 800 m dpl pertumbuhan ikan cenderung lambat. Lokasi budidaya harus memiliki suhu dan kualitas air sesuai kemauan gurame. Ikan gurame tumbuh baik di daearah bersuhu 25-28 derajat celcius. Meskipun demikian ikan gurame sangat peka dengan perubahan suhu. Lokasi yang memiliki perbedaan suhu siang dan malam yang tinggi kurang baik terhadap ikan gurame, apalagi daerah yang suhunya seringkali berubah-ubah bisa menyebabkan ikan stress. Kepekaan gurame terhadap suhu dapat diatasi dengan merekayasa lingkungan hidupnya. Penyebab naiknya suhu adalah panas matahari, ketika cuaca panas tinggi air yang umumnya digunakan 70-80 cm ditinggikan menjadi 90-100 cm. Saat musim penghujan tiba biasanya suhu dingin dan diatasi dengan menurunkan tinggi air. Kualitas air di lokasi mendukung pertumbuhan ikan, lokasi harus mendukung cukup mineral dan zat-zat hara yang dibutuhkan. Ketersedian pakan alami yang cukup bisa meningkatkan kelulusan hidup benih pada tahap awal budidaya. Kadar oksigen tidak berpengaruh terhadap kehidupan gurame. Ikan gurame memiliki labirin yang berfungsi untuk mengambil udara dari udara bebas. pH ideal air untuk ikan gurame berkisar 6,5 - 7, dengan kesadahan 7 HD. Air dan sungai atau irigasi teknis bisa dipakai asal tidak tercemar limbah pestisida atau sisa-sisa pembuangan rumah tangga. Gurame menyukai air yang bersih. Air keruh dikhawatirkan mengandung kotoran. Jika kotoran tersebut bercampur dengan sisa-sisa pakan akan memicu terjadinya pembusukan. Hal tersebut akan emicu timbulnya bakteri, parasit dan cacing.
Pakan gurame harus tersedia kontinyu di lokasi budidaya. Pelet bisadidatangkan dari daerah lain. Namun, daun sente kegemaran gurame terkadang langka. Karena kebutuhan daun-daunan cukup tinggi sebaiknya petani memanamnya disepanjang pematnag kolam atau dengan membuat kebun sendiri.
Persiapan Kolam
Persiapan kolam merupakan langkah awal proses budidaya. Ada dua cara yng bisa dilakukan, yakni membuat kolam baru dan pengolahan tanah sesusai panen. Jika membuat kolam baru, konstruksi dibuat hruslah kokoh dan kuat. Bentuk kolam umumnya sama dengan kolam ikan lain. Ukkurannya tergantung kemampuan modal dan luas lahan. Dinding kolam dirancang agar tidak mudah bocor atau terkikis, kemiringan 60 derajat dari dasar kolam.
Pematang antar kolam dibuat kuat dan lebar untuk mengantisipasi longsor. Timggi pematang kurang lebih 125 cm diukur dari dasar kolam, permukaan dasar kolam dibuat agak miring, tujuannaya untuk mempermudah pembuangan air saat panen. Saluran pemasukan dan pengeluaran air pada setiap kolam dibuat terpisah tujuannya untuk menghindari teradinya penularan penyakit ke kolam lain.
Kedua saluran diletakkan di kedua dinding secara diagonal atau menyilang. Paralon PVC atau bambu umum digunakan sebagai saluran pembuangan. Lubang air ditutup dengan kasa agar kotoran tidak ikut masuk ke kolam. kualitas tanah yang baik menciptakan kondisi lingkungan yang layak untuk ikan gurame. Oleh karena itu keasamannya harus diperhatikan. Caranya yaitu dengan menaburkan kapur 100 g/m2 dan 200 g/m2 garam dapur.
Penanganan kolam yang sudah produksi lain lagi. Sebelum digunakan air dibuang habis lalu dasar kolam dijemur hingga kering, tujuannya untuk mematikan bakteri, jamur dan cacing. Kotoran atau sisa-sisa pakan yang menumpuk dibuang. Setelah kering, tanah dicangkul sedalam 10-20 cm lalu dibalik dan diratakan. Lapisan ats dianggap sudah tidak kaya dengan unsur hara sehingga perlu diganti yang bawah. Jemur diterik matahari sampai kering. Untuk menjaga keasamman tanah taburkan kapur 100 g/m2 dan garam 200 g/m2.
No comments:
Post a Comment